Istilah pendidikan berkarakter mungkin
sudah tak asing lagi bagi orang-orang yang bergelut di bidang pendidikan.
Konsep pendidikan berkarakter ini memang sedang menjadi topik perbincangan hangat
dan pengkajian baru oleh para ahli pendidikan Indonesia. Sudah banyak kegiatan yang
dilaksanakan baik di kampus maupun di masyarakat seperti seminar, diskusi publik
dan kegiatan semacamnya yang mengangkat tema pendidikan berkarakter. Hal ini
dilakukan dengan tujuan masyarakat Indonesia dapat memahami makna dari
pendidikan berkarakter sendiri.
Mengapa harus pendidikan
berkarakter?
Mari kita lihat kembali fungsi
dan tujuan
pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi : “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Jelas sekali terlihat dalam
tujuan pendidikan nasional Indonesia sendiri bahwa pendidikan di Indonesia harus
menghasilkan manusia-manusia yang yang tak hanya berilmu tapi juga berakhlak.
Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya isu pendidikan berkarakter yang kini
tengah diusung oleh para pakar pendidikan. Pendidikan berkarakter dirasakan
dapat menjadi solusi permasalahan pendidikan bangsa dewasa ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa
pendidikan berkarakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut (Sudrajat, 2010).
Pendidikan karakter pun sering disebut-sebut sebagai pendidikan moral atau
pendidikan akhlak.
Lalu apa hubungannya dengan
matematika?
Ada 18 nilai-nilai pendidikan
karakter menurut Diknas, yaitu: religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Beberapa nilai tersebut
dapat dilatih melalui pembeajaran matematika (dicetak tebal).
Matematika mengajarkan kita
tentang kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif dan rasa ingin
tahu.
-
- Jujur
Matematika menanamkan kejujuran. Sebagai
contoh, jika kita memiliki pernyataan x+5=7 , maka haruslah kita katakan bahwa x=2. Kita tidak mungkin berbohong dengan menyebutkan nilai yang
lain karena pernyataan tersebut akan bernilai salah jika kita melakukannya.
-
- Toleransi
Banyak jalan menuju Roma, begitu pula dengan
Matematika. Banyak cara menuju sebuah jawaban benar dari sebuah permasalahan.
Misalnya kita akan menghitung luas persegi panjang. Siswa A mengerjakan
langsung menggunakan rumus luas persegi panjangnya sementara siswa B
mengerjakannya dengan cara membagi dua terlebih dahulu persegi panjang tersebut
menjadi dua buah segitiga dan mencari luas kedua segitiga tersebut. Kedua siswa
tersebut kemudian tidak saling menyalahkan cara mereka karena keduanya memang
benar. Inilah nilai toleransi yang dapat timbul dari contoh sederhana ini.
Untuk disiplin, kreatif, kerja keras dan rasa ingin tahu
tidak perlu diragukan lagi karena matematika mengandung unsur-unsur tersebut.
Fakta lainnya
bahwa Matematika sangat berperan dalam rangka mengembangkan pola pikir peserta
didik. Berpikir logis dan rasional merupakan salah satu kemampuan yang dapat
muncul dengan belajar matematika. Intinya, matematika mendidik siswa menjadi
seseorang yag cerdas. Hal inilah yang dapat membahayakan apabila
disalahgunakan. Tak sedikit orang-orang cerdas di negeri ini namun terjerat
oleh kasus-kasus seperti korupsi, manipulasi data, dan sebagainya. Sehingga
perlu adanya penanaman kembali makna pembelajaran matematika sesungguhnya
terhadap siswa.
Itulah mengapa
matematika merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pendidikan
berkarakter. Karena matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari dan digunakan dalam berbagai sektor kehidupan.
http://dedekusn.com/tag/tujuan-pendidikan-nasional/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan-karakter/
http://rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa
0 comments:
Post a Comment